PENDAHULUAN
Manusia adalah
khalifah bumi yang diciptakan Allah dengan sempurna atau makhluk hidup yang
paling sempurna diantara makhluk Allah yang lainnya. Manusia diciptakan dengan
akal pikiran dan diberi hawa nafsu. Setiap manusia adalah seorang da’i atau
pemimpin, baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
Tafsir tematik
adalah mengumpulkan Al-Quran atau tafsir Al-Quran tentang tema tersebut. Dalam
makalah ini kami akan mempaparkan beberapa istilah atau beberapa nama lain dari
kata dakwah, seperti : tabligh, amar ma’ruf nahyi munkar, nasihat, tabsyir a
tandjir, tarbiyah, dan wasiat dalam perspektif tafsir tematik.
Dengan
pendekatan tafsir tematik dapat mempermudah bagi seseorang atau mahasiswa dalam
memahami pengertian dakwah dan nama lain dari dakwah, berdasarkan Al-Quran dan
Hadits sebagai pendukungnya.
Minggu, 25 September 2016
Kelompok I
PEMBAHASAN
A.
Beberapa
Istilah Semakna Dengan Dakwah
Pengertian
dakwah secara sederhananya adalah mengajak manusia kembali kejalan Allah swt
dan mencegah kemunkaran, bahasa populernya adalah “amar ma’ruf nahyi munkar”
1.
Tabligh
Arti asal tabligh adalah menyampaikan. Dalam aktivitas dakwah
tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Tabligh
lebih bersiat pengenalan dasar tentang Islam . Pelakunya disebut dengan mubaligh,
yaitu orang menyampaikan tabligh.
a.
Kata
Baligh
Dalam bentuk
perintah atau fi’il amar ditemukan kata baligh yang artinya
sampaikanlah. Kata ini hanya ditemukan satu kali[1],
yaitu pada surah al-maidah ayat 67 :
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ
وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ
النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ (٦٧)
Artinya :
Hai Rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak
engkau kerjakan, maka engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memeliharamu
dari manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.[2]
Dalam tafsir
inspirasi menjelaskan bahwa sipat iri hati itulah yang menambah sikap keras
kepala dan kekufuran seseorang.[3]
b.
Kata
Balagh
Kata ini
merupakan bentuk masdar yang disebut dalam 11 surah dan 14 ayat. Dalam tapsir
Al-Misbah sesuai dengan tuntutan ayat bermakna menyampaikan. Hai itu menjadi
tugas Rasul atau nabi Muhammad saw untuk menyampaikan risalah atau agama.
Diantara ayat tersebut sebagai berikut :
Ø Surah Ali Imran ayat 20, yaitu :
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ
اتَّبَعَنِ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالأمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ
فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ
الْبَلاغُ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ (٢٠)
Artinya : “Maka
jika mereka mendebatmu, maka katakanlah, “ Aku menyerahkan wajahku kepada Allah
dan demikian pula oarang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah
diberi al-kitab dan kepada orang-orang yang ummi, “Apakah kamu telah
menyerahkan diri kamu ?” Jika mereka telah menyerahkan diri, maka sesungguhnya
mereka mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka keajibanmu hanyalah
menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.”
Ø Surah Al-Maidah ayat 99, yaitu :
مَا عَلَى الرَّسُولِ
إِلا الْبَلاغُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ (٩٩)
Artinya : “Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan
Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yanng kamu sembunyikan.”
Ø Surah Yasin ayat 17, yaitu :
وَمَا عَلَيْنَا
إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ (١٧)
Artinya : “Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan
(perintah Allah dengan jelas.”
Rasulullah saw
bersabda, yang artinya “ sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (H.R Bukhari).
2.
Amar
Ma’ruf Nahi Munkar
Istilah al-amr
bi al-ma’ruf a al-nahyi al munkar atau yang lazim disebut dengan amar ma’ruf
nahi munkar mengandung arti memerintahkan yang makruf dan mencegah dari
kemungkaran.
Secara
berpasangan kata tersebut berulang disebutkan dalam Al-Quran sebanyak delapan
kali, dalam lima surah, yaitu dua kali pada surah Makkiyah dan tiga kali dalam
Surah Madaniyah.[4]
Dalam Al-Quran
istilah al-ma’ruf an nahyi munkar antara lain terdapat dalam surah Ali-Imran
ayat 104, yaitu :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٤)
Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang
munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dalam ayat ini dijelaskan
bahwa kesempurnaan dari persaudaraan itu adalah saling mengajak kepada kebaikan
dan dari kajahatan dan dosa. Umat Islam itu bersaudara, dan hidup bersaudara
itu adalah nikmat yang membahagiakan.[5]
Dalam Al-Quran
juga ditemukan secara terbalik, yaitu ya’muruna bi al-munkar a yanhana ‘amal
ma’ruf, yaitu memerintahkan berbuat mungkar dan melarang yang ma’ruf. Hal
itu merupakan aktivitas orang-orang munafik yang berbeda dengan aktivitas orang
Islam, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran surah At-Taubah ayat 67, yaitu :
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ
مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ
أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
(٦٧)
Artinya : “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian
mereka dari sebagian yang lainnya, mereka menyuruh yang mungkar dan melarang
yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangan mereka. Mereka telah melupakan Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu orang-orang
yang pasik.”
وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٧١)
Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan
sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi yang lain, mereka menyuruh
mengerjakan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan ta’at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Ø Kata al-amr bi al-ma’ruf
Menurut
Muhammad Wafa, kata amr bermakna ucapan yang ditujukan kepada orang yang
diperintahkan untuk melakukan sesuatu perkara.[6]
Adapun kata ma’ruf menurut Abd Al-Jabbar adalah semua perbuatan yang
pelakunya mengetahui akan kebaikannya atau sesuatu yang menunjukan kebaikan.
Sedangkan munkar adalah semua perbuatan yang pelakunya mengetahui akan
keburukannya atau sesuatu yang menunjukan kepada keburukan.[7]
Kata ma’ruf
disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 39 kali, 8 kali dirangkaikan atau
dipasangkan dengan kata munkar, seperti yang disebutkan sebelumnya. Kata ma’ruf
disebutkan secara terpisah sebanyak 31 kali, diantaranya surah An-Nisa’ ayat 5,
yaitu :
وَلا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ
أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ
وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلا مَعْرُوفًا (٥)
Artinya : “Dan janganlah kamu menyerahkan kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya, harta kamu yang dijadikan Allah untuk kamu sebagai
pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dan ucapkalah kepada mereka
kata-kata yang baik.”
Ø al-nayi’an al-munkar
Kata al-munkar disebut sebanyak 16 kali dalam Al-Quran yang
terdapat dalam 10 surah. Delapan kali disebut setelah ma’ruf dan delapan
kali disebut secara terpisah, antara lain surah An-Nahl ayat 90, yaitu :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٩٠)
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebaikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemunkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.”
Dalam kaitan ini, Allah
swt mewmuji orang-orang yang menyeru pada kebaikan dan melarang kemunkaran dwan
mencela mereka yang tidak melakukannya, seperti dalam Al-Maidah ayat 78-79,
yaitu :
لُعِنَ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ
بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ (٧٨)
كَانُوا لا يَتَنَاهَوْنَ
عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (٧٩)
Artinya : “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan
lisan Daud dan Isa putra Mariam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka
dan melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan
munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya sangat buruklah apa yang selalu mereka
perbuat itu.”
Amar ma’ruf nahyi
munkar menurut Yusup Al-Qardawi, tugas itu adalah kewajiban asasi dalam
Islam, yang dengan sebab itu Allah swt memberikan kelebihan dan keutamaan
kepada umat Islam dibandingkan dengan umat-umat lainnya.[8]
Hal ini dipertegas lagi dalam surah Ali-Imran ayat 110, yaitu :
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ
الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ (١١٠)
Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan berimanlah
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.”
3.
Tabyir
dan Tandzir
Kata tabsyir
semakna dengan kata targhib, yang berarti memberi kabar gembira bagi
orang yang beriman dan beramal shaleh, seperti berita tentang janji Allah
swt. Berupa pahala dan syurga bagi orang
yang beriman dan beramal shaleh.
Kebalikan dari
kata tabsyir adalah tandjir yaitu menyampaikan uraian keagamaan kepada
orang lain yang isinya berupa peringatan atau ancaman bagi orang-orang yang
melanggar syari’at Allah swt.
Al-Quran secara
tegas mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw diutus untuk membawa berita gembira
dan peringatan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surah Saba’ ayat
28, yaitu :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ
إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
(٢٨)
Artinya : “ Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”
Dan contoh lainnya terdapat dalam surah Yunus ayat 26, yaitu :
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ
وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ (٢٦)
Artinya ; “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang
terbaik (surga) dan tambahannya[686]. dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam
dan tidak (pula) kehinaan[687]. mereka Itulah penghuni syurga, mereka kekal di
dalamnya.”
[686] Yang dimaksud dengan tambahannya ialah kenikmatan melihat
Allah.
[687] Maksudnya: muka mereka berseri-seri dan tidak ada sedikitpun
tanda kesusahan.
Terdapat beberapa jumlah ayat Al-Quran yang menyebutkan tabsyir
dan tandjir, diantaranya adalah
surah Al-Isra’ ayat 105 dan Al-Baqarah ayat 119, yaitu :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ
مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (١)
Artinya : “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya,[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya
dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan
tanahnya.
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ
بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ (١١٩)
Artinya : “ Sesungguhnya
Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan
jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.”
Dalam Al-Quran
kata tabsyir dan tandjir ada yang disebut secara beririnagan dan
ada yang terpisah. Jika keduanya disebut, kata basyir selalu didahulukan dari
kata nadjir. Ini dapat diartikan bahwa
tabsyir harus diutamakan dari tandjir. Islam harus dihadirkan sebagai
berita gembira, bukan diwujudkan sebagai ancaman. Hal ini sesuai dengan hakikat
Islam sebagai agama yang mudah diamalkan serta penuh hikmah dan manfaat. Tidak
ada ajaran Islam yang sulit untuk dikerjakan, kecuali penganutnya sendiri yang
mempersulit. Tidak ada ajaran Islam yang menimbulkan dampak, baik terhadap
individu maupun masyarakat.
Semakin
mendalam ajaran Islam, semakin banyak kekaguman yang akan diperoleh. Semua
keistimewaan Islam ini perlu dikemukakan agar Islam tidak dijauhi, sebagaimana
pesan Rasulullah saw, dalam penuturan Abu Musa r.a ketika mengutus salah
seorang sahabatnya untuk suatu tugas. Nabi Muhammad saw bersabda:
Artinya : “Berilah kabar gembira dan jangan menggelisahkannya.
Berbuatlah sesuatu yang memudahkan dan jangan membuat sesuatu yang menyulitkan.”
4.
washiyah
atau taushiyah
Washiyah berarti pesan atau perintah tentang sesuatu, kegiatan menyampaikan
washiyah disebut taushiyah.
Dalam konteks
dakwah, asiat adalah berupa pesan moral yang harus dijalankan oleh penerima
wasiat. Dalam Al-Quran disebutkan adanya wasiat keagamaan para nabi kepada anak
cucu serta umatnya dan wasiat Allah swt, antara lainnya sebagai berikut :
Ø Surah Al-Baqarah ayat 131-132, yaitu :
إِذْ قَالَ لَهُ
رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (١٣١)
Artinya : “ ketika
Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab:
"Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٣٢)
Artinya : “Dan Ibrahim telah Mewasiatkan
Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Ø Surah Mariam
ayat 30-31, yaitu :
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
(٣٠)
Artinya : “Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang Nabi.”
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا
أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (٣١)
Artinya: “Dan
Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup.”
Ø Surah Al-Ankabut ayat 8, yaitu :
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ
بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨)
Artinya: “ Dan
Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya
kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
Dari
beberapa ayat di atas, dapat dijelaskan bahwa wasiat dapat berarti perintah
bila bersumber dari Allah swt. Perintah Allah mutlak harus dipatuhi, sementara
perintah dari selain Allah swt harus dilihat terlebih dahulu kesesuaiannya
dengan perintah Allah swt.
5.
Nasihat
Kata nasihat
terdiri dari tiga hurup asal, yaitu nun, shad, dan ha. Dari tiga
hurup itu terbentuk arti memberi nasihat, menjahit dan membersihkan. Pemberi
nasihat diserupakan dengan penjahit pakaian. Ia berusaha menjaga kualitas dan
memperbaiki barang yang diterimanya.
Nasihat
merupakan kewajiban bagi setiap muslim agar saling menjaga kualitas keagamaan
satu sama lain. Jarir bin Abdullah berkata, yang artinya: “Aku telah berjanji
setia kepada Rasulullah saw, untuk mendirikan shalat, membayar zakat, dan
memberi nasihat kepada setiap muslim.” (H.R. Muslim).
Kata yang
berhubungan dengan nasihat dalam berbagai keturunannya disebutkan dalam
Al-Quran, diantaranya dalam surah Al-A’raf ayat 62, 68, 79 dan 93, yaitu :
أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ
رَبِّي وَأَنْصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٦٢)
Artinya: “Aku
sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan
aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"[550].
[550]
Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui
hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah.
أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ
رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ (٦٨)
Artinya: “Aku
menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat
yang terpercaya bagimu".
فَتَوَلَّى عَنْهُمْ
وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَكِنْ
لا تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ (٧٩)
Artinya: “Maka
Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku Sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat
kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".
فَتَوَلَّى عَنْهُمْ
وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ فَكَيْفَ
آسَى عَلَى قَوْمٍ كَافِرِينَ (٩٣)
Artinya: “Maka
Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat
kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?"
Mengapa seseorang enggan menerima nasihat
? Menurut Ibnu Qayyim Al-Jaujiah, sifat hasud adalah penyebabnya. Umat
penentang nasihat para nabi bukan karena tida mengerti inti risalah yang dibawa
oleh para nabi itu, melainkan karena dorongan sifat hasud dan sombong. Mereka
mengetahui bahwa para nabi adalah orang yang jujur dan berbudi luhur, tetapi
mereks tidsk senang dipimpin oleh nabi, terutama mereka yang memiliki golongan
sosial yang tinggi. Karena ada kerusakan moral yang perlu diperbaiki, para nabi
memperbaiki umat yang dipimpinnya dengan menyampaikan nasehat.
6.
Tarbiyah atau Ta’lim
Kedua istilah
ini memiliki makna yang tidak jauh berbeda, keduanya secara umum diartikan
dengan pendidikan dan pengajaran. Kata tarbiyah dalam kamus dapat
berarti mengasuh, mendidik, memelihara, tambah dan tumbuh besar (Munawair,
1997). Dalam Al-Quran, kata tarbiyah banyak digunakan untuk masaalah riba yang
artinya tambah. Hanya ada dua ayat yang diartikan mengasuh, yaitu surah Al-Isra’
ayat 24 dan surah Asy-Syu’araa’ ayat 18, yaitu :
وَاخْفِضْ لَهُمَا
جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
(٢٤)
Artinya: “Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ
فِينَا وَلِيدًا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ (١٨)
Artinya: “Fir'aun
menjawab: "Bukankah Kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) Kami, waktu
kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama Kami beberapa tahun dari umurmu”[1078].
[1078] Nabi
Musa a.s. tinggal bersama Fir'aun kurang lebih 18 tahun, sejak kecil.
KESIMPULAN
Menyampaikan
sebuah ajaran Allah dan Rasuln=-Nya tidak hanya satu istilah saja, yaitu
dakwah. Tetapi sangat banyak yang memiliki semakna dengan dakwah, seperti
tabligh, nasihat, tabsyir a tandjir, tarbiah, wasiat, dan ‘amar ma’ruf nahyi
munkar. Kata-kata ini memiliki arti yang sama, namun memiliki sedikit
perbedaan.
Allah Maha Kaya
lagi Maha Kuasa. Dalam kehidupan sehari-hari, Allah sudah mengaturnya dalam
Kitab suci Al-Quran. Termasuk tentang kewajiban berdakwah bagi umat muslim.
Perintah
tentang berdakwah, tabligh, amar ma’ruf nahyi munkar, dan lain-lainnya.
sangatlah banyak di dalam Al-Quran, baik diturunkan di Makkah maupun di
Madinah.
[1]. Abdullah, Ilmu Dakwah (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2015), h.
13.
[2]. Q.S Ali-Imran: 20.
[3]. Zainal Arifin Zakaria, Tafsir Inspirasi (Medan: Duta Azhar,
2014 ),h. 125.
[4] . Abdullah, Ilmu Dakwah, h. 15.
[5]. zainal arifin Zakaria, Tafsir
Inspirasi, h. 65.
[6]. Muhammad Wafa, Dillah Aamiri anahyi Filkitab Wa Sunnah
(Al-Qahirah: Muhammadiyah, 1984), h. 14.
[7]. Abdullah, Ilmu Dakwah,h. 17.
[8]. Yusuf Al-Qardawi, Anatomi Masyarakat Islam (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar,1993), h. 51.
Harrah's Atlantic City - MapyRO
BalasHapus› harrahs-atlantic-city- 광주광역 출장샵 › harrahs-atlantic-city- 1 Harrahs 삼척 출장마사지 Atlantic City, NJ 08401 Directions · (609) 317-1000. Call Now · More Info. Hours, Accepts Credit Cards, Accepts Accepts 전주 출장마사지 Credit 춘천 출장마사지 Cards, Accepts 서울특별 출장샵 Credit